NPOK


NILAI PERGERAKAN ORGANISASI KEDAERAHAN
IKATAN MAHASISWA CILANGKAHAN  (IMC)

DASAR PERSAMAAN
Persamaan dalam arti  luas adalah keniscayaan suatu sebab yang menimbulkan reaksi secara menyeluruh. Seperti halnya manusia dan mahluk lainnya diciptakan satu asal dari tanah. Secara lanjut pada dasarnya tidak ada sebuah keterangan yang menyatakan manusia terdiri dari dua buah substansi yang berbeda, apa lagi yang bertentangan yaitu jiwa dan raga, sekalipun ada sebuah keterangan yang mengatakan nafs yang dipergunakan di dalam keterangan yang diterjemahkan sebagai jiwa sebenarnya berarti pribadi atau keakuan. Sedangkan secara fisik (raga) manusia memiliki sebuah kesamaaan yakni sejarah (asal).
Dalam proses penciptaan manusia telah diciptakan dalam beberapa tingkatan kejadian. Sehingga perbedaan secara nilai itu mutlak. Namun secara substansi manusia diciptakan dari asal yang  sama. Dari perbedaaan proses penciptaan manusia tersebut sehingga menimbulkan jiwa (keakuan/pribadi) yang berbeda. Perbedaan juga akan timbul karena sifat –sifat manusia yang hakiki telah tertanam didalam dirinya baik dalam bentuk kepercayaan, ekologis dan fskologi yang secara terus menerus dan melembaga. Sehingga melahirkan sebuah tata nilai yakni persamaan. dan mengikat anggota masyarakatnya.  
Kendati demikian, manusia sebagai pribadi tidak ada manusia sebagai individu  yang sama satu dan yang lainnya. Jika manusia diciptakan sama dalam hal kecenderungan dan kecakapan, maka setiap manusia tidak akan saling membutuhkan. Sehingga saling tidak ada kerja sama dan tidak saling berguna.
Murtdha Muttahari menyatakan manusia diciptakan dengan berbagai ragam jiwa, fisik, intelektual, dan kecenderungan dengan jalan ini telah membuat semua manusia secara hakiki saling memerlukan dan cenderung berhubungan dengan sesamannya. Dapat dikatakan dari sebab kesamaan tersebut akan timbul sebuah kelompok mansyarakat secara alamiah.
W. Montgomery Watt yang menyatakan  manusia sepanjang sejarahnya hidup berkelompok. Kelompok hidup manusia itu menurut, syari’ati ada beberapa terma yakni qabilah, qawn, sya’b, mujtama, jama’ah, dan tha’ifah.
Qabilah yakni sekumpulan individu manusia yang memiliki tujuan dan kiblat yang satu dalam hidup mereka. Ikatan yang kuat pada kelompok ini antara manusia adalah kesamaan tentang kiblat. Bisa kemungkinan kiblat ini adalah tempat tinggal.
Qown (kaum) merupakan sekelompok manusia yang bangun atas dasar menegakan individu dengan berserikat, bersatu dalam menyelesaikan pekerjaan yang dituju.
Sya’b merupakan istilah kelompok manusia yang mengacu makna manusia sebagai individu, berkelompok dan kelompok – kelompok itu bercabangan masyarakat yang memiliki kemiripan dengan kelompok – kelompok lainnya. Tegasnya sya’b yaitu gambaran mengenai percabangan masyarakat menjadi kelompok – kelompok yang menuju ke akar atau asal usul yang sama.
Sedangkan ummah bagi Ali syaria’ti memiliki empat arti  kunci yakni gerakan, tujuan, ketetapan kesadaran, dan kemajuanu . Secara istilah yaitu kumpulan orang di mana individu dalam satu tujuan yang sama.
Menurut Murthada Muthahari, Ada empat model hubungan individu dan masyarakat. Pertama, masyarakat terdiri atas individu-individu Kedua, masyarakat tak dapat disamakan dengan senyawa–senyawa alamiah. Ia merupakan suatu senyawa bentukan.Ketiga, masyarakat suatu senyawa sejati, sebagaimana senyawa-senyawa alamiah. Keempat, masyarakat adalah senyawa sejati lebih tinggi dari senyawa alamiah.           


KEADILAN SOSIAL DAN PRIKEMNUSIAAN
Masyarakat yang berkeadilan. merupakan sebuah kebutuhan intrinsik manusia sepanjang zaman. kebutuhan yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat SARA. Penekanan pada keadilan tersebut salah satu bentuknya terlihat pada keadilan sosial
Keadilan mengandung makna yang serba melingkupi pada makna perimbangan atau keadaan seimbang, persamaan, dan penunaian hak kepada siapa saja yang berhak atau penempatan sesuatu pada tempat yang semestiny a.
Secara istilah keadilan mengandung beberapa pengertian yakni  pengertian perimbangan atau keadaan seimbang (mawzun, balanced), Keadilan mengandung makna persamaan (musawah, egaliter) makna keadilan tidak utuh bila tidak memberikan perhatian pada hak-hak pribadi dan penunaian hak kepada siapa saja yang berhak Keadilan Ilahi (al-’Ad’l al-Ilahi)
Menegakkan keadilan hanya bisa dilakukan melalui pihak diantara keduanya yakni Negara atau kelompok yang mengatur dari semua yang didalamnya mencakup penguasaan atas keinginan-keinginan dan kepentingan-kepentingan pribadi yang tak mengenal batas (hawa nafsu) adalah kewajiban dari negara sendiri dan kekuatan-kekuatan sosial untuk menjunjung tinggi prinsip kegotongroyongan dan kecintaan sesama manusia. Menegakkan keadilan amanat rakyat kepada pemerintah yang musti dilaksanakan. Disadari oleh sikap hidup yang benar, ketaatan kapada pemerintah secara beradab. Pemerintah yang benar dan harus ditaati ialah mengabdi kepada kemanusiaan, kebenaran dan akhirnya kepada Tuhan YME.Perwujudan menegakkan keadilan yang terpenting dan berpengaruh ialah menegakkan keadilan di bidang ekonomi atau pembagian kekeyaan diantara anggota masyarakat. Keadilan menuntut agar setiap orang dapat bagian yang wajar dari kekayaan atau rejeki. Dalam masyarakat yang tidak mengenal batas-batas individual, sejarah merupakan perjuangan dialektis yang berjalan tanpa kendali dari pertentangan-pertentangan golongan yang didorong oleh ketidakserasian antara pertumbuhan kekuatan produksi disatu pihak dan pengumpulan kekayaan oleh golongan-golongan kecil dengan hak-hak istimewa dilain pihak. Karena kemerdekaan tak terbatas mendorong timbulnya jurang-jurang pemisah antara kekayaan dan kemiskinan yang semakin dalam. Proses selanjutnya yaitu bila sudah mencapai batas maksimal pertentangan golongan itu akan menghancurkan sendi-sendi tatanan sosial dan membinasakan kemanusiaan dan peradabannya.
Penegakan keadilan merupakan bentuk dari prikemanusaiaan. Dia adalah pribadi manusia yang sifat perorangannya adalah keseluruhan (totalitas). Dia memiliki seluruh dunia ini dalam arti kata mengambil bagian sepenuh mungkin dalam menciptakan dan menikmati kebaikan-kebaikan dan peradaban.
Pembagian prikemanusiaan harus selaras dengan dasar kesatuan kemanusiaan (human totality) itu antara lain, ialah pemisahan antara eksistensi ekonomi dan moral manusia, antara kegiatan duniawi dan ukhrowi antara tugas-tugas pribadi dan umum. Demikian pula, anggapan bahwa manusia adalah tujuan pada dirinya membela kemanusiaan seseorang menjadi  manusia sebagai bentuk prilaku kegiatan dan manusia sebagai tujuan kegiatan. Kepribadian yang pecah   dengan kepribadian kesatuan (human totality) yang homogen dan harmonis pada dirinya sendiri  akan  berlawanan dengan sipat kemanusiaan secara pribadi.
Oleh karena hakikat hidup adalah amal perbuatan atau kerja,  Kecintaan kepada sesama sebagai kebaikan, keindahan dan kebenaran yang mutlak dengan sendirinya memancar dalam kehidupan sehari-hari dalam hubungannya dengan alam dan masyarakat, berupa usaha-usaha yang nyata guna menciptakan sesuatu yang membawa kebaikan, keindahan dan kebenaran bagi sesama manusia "amal saleh" (harafiah: pekerjaan yang selaras dengan prikemanusiaan) merupakan pancaran langsung daripada jiwa pribadinya. Jadi prikemanusiaan  memancar dalam kemanusiaanya. Perikemanusiaan bisa timbul karena sejarah asalnya. Oleh karena itu semangat kemanusiaan   berdasar pada peradaban yang benar dan kokoh. Dasar itu yang memiliki nilai kepastian agar tidak  goyah dan akhirnya tidak membawa keruntuhan peradabannya

KEMASYARAKATAN  DAN ILMU PENGETAHUAN
Telah dijelaskan diawal bahwa sejarah manusia hidup selalu berkelompok, Ada empat model hubungan individu dan masyarakat. Pertama, masyarakat terdiri atas individu-individu Kedua, masyarakat tak dapat disamakan dengan senyawa–senyawa alamiah. Ia merupakan suatu senyawa bentukan.Ketiga, masyarakat suatu senyawa sejati, sebagaimana senyawa-senyawa alamiah. Keempat, masyarakat adalah senyawa sejati lebih tinggi dari senyawa alamiah.          
Pernyataan  pertama menekankan bahwa individu itu ada lebih dahulu yang kemudian membentuk sebuah masyarakat. Jika demikian keberadaan masyarakat tidak sejati. Hanya  individulah yang keberadaannya bersifat nyata namun kehidupan dan tujuan setiap individu saling tak bergantung. Tentu saja pandangan ini menafikan keberadaan individu yang saling membutuhkan
Pernyataan kedua juga menyatakan bahwa individulah yang ada terlebih dahulu. Teori ini juga tak mengakui masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang berdiri sendiri dan juga menolak bahwa antara individu tidak saling membutuhkan. Menurut teori ini, hubungan antara individu itu bersifat nyata meski dalam pengertian fisik. Selanjutnya, karena masyarakat sangat bergantung pada individu-individu, maka keberadaan individulah yang sejati dan senyawa.
pernyataan ketiga menyatakan bahwa baik individu dan masyarakat adalah sejati. Teori ini mengakui keberadaan individu yang merdeka (bebas) tidak boleh lebur dalam keberadaan masyarakat, dan pada saat yang sama juga mengakui keberadaan masyarakat sebagai suatu entitas baru sebagai akumulasi dari  pikiran, kesadaran dan kehendak baru para individunya
Pernyataan keempat menyatakan bahwa perwujudan masyarakat itu sejati dan mutlak. Menurut teori ini yang ada hanyalah jiwa bersama dan keberadaan individu tidak diakui.
Pada dasarnya kehidupan berkelompok merupakan perjalanan peradaban. Sebagaimana setiap perjalanan kearah suatu tujuan ialah gerakan kearah perubahan, demikian pula perjalanan  kelompok manusia atau sejarah adalah gerakan maju kedepan. Maka semua nilai dalam kehidupan relatif adanya berlaku untuk suatu tempat dan suatu waktu tertentu.
Demikianlah segala sesuatu berubah, kecuali tujuan akhir dari segala yang ada yaitu kebenaran mutlak . Jadi semua nilai yang benar adalah bersumber atau dijabarkan dari ketentuan-ketentuan hukum-hukum asalnya. Oleh karena itu manusia berikhtiar dan merdeka, ialah yang bergerak. Gerakan itu tidak lain dari pada gerak maju kedepan (progresif). Dia adalah dinamis, tidak setatis. Dia bukanlah seorang tradisional, apalagi reaksioner. Dia menghendaki perubahan terus menerus sejalan dengan arah menuju kebenaran mutlak. Dia senantiasa mencarai kebenaran-kebenaran selama perjalanan hidupnya. Kebenaran-kebenaran itu menyatakan dirinya dan ditemukan didalam alam dari sejarah umat manusia.
Ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya, sekalipun relatif namun kebenaran-kebenaran merupakan tonggak sejarah yang mesti dilalui dalam perjalanan sejarah menuju kebenaran asal. Dan keyakinan adalah kebenaran mutlak itu sendiri pada suatu saat dapat dicapai oleh manusia, yaitu ketika mereka telah memahami benar seluruh alam akan kembali pada  sejarahnya sendiri.
Jadi ilmu pengetahuan adalah persyaratan timbulnya peradaban pada masyarakat. Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu pengetahuan dapat berjalan diatas kebenaran-kebenaran, yang menyampaikan kepada kepatuhan yang ideal. kebenaran ilmu pengetahuan manusia akan mencapai puncak kemanusiaan yang tertinggi.  
Ilmu pengetahuan ialah pengertian yang dipunyai oleh manusia secara benar tentang dunia sekitarnya dan dirinya sendiri. Hubungan yang benar antara manusia dan alam sekelilingnya ialah hubungan dan pengarahan. Manusia harus menguasai alam dan masyarakat guna dapat mengarahkanya kepada yang lebih baik. Penguasaan dan kemudian pengarahan itu tidak mungkin dilaksanakan tanpa pengetahuan tentang hukum-hukumnya agar dapat menguasai dan menggunakanya bagi kemanusiaan. Sebab alam tersedia bagi ummat manusia bagi kepentingan pertumbuhan kemanusiaan. Hal itu tidak dapat dilakukan kecuali mengerahkan kemampuan intelektualitas atau rasio.

Demikian pula manusia harus memahami sejarah dengan hukum-hukum yang tetap. Hukum sejarah yang tetap (sunatullah untuk sejarah) yaitu garis besarnya ialah bahwa manusia akan menemui kejayaan jika setia kepada kemanusiaan fitrinya (asal Pribadinya) dan menemui kehancuran jika menyimpang daripadanya dengan menuruti hawa nafsu dan keinginan tak terbatas. 
Tetapi cara-cara perbaikan hidup sehingga terus-menerus maju kearah yang lebih baik sesuai dengan fitrah adalah masalah pengalaman. Pengalaman ini harus ditarik dari masa lampau, untuk dapat mengerti masa sekarang dan memperhitungkan masa yang akan datang.
Menguasai dan mengarahkan masyarakat ialah mengganti kaidah-kaidah umumnya dan membimbingnya kearah kemajuan dan perbaikan. 
Perjuangan kemanusiaan berusaha mengarah kepada yang lebih baik, lebih benar. Oleh sebab itu manusia harus mengetahui arah yang benar dari pada perkembangan peradaban disegala bidang. Dengan perkataan lain, manusia harus mendalami dan selalu mempergunakan ilmu pengetahuan. Kerja manusia dan kerja kemanusiaan tanpa ilmu tidak akan mencapai tujuannya, sebaliknya ilmu tanpa rasa kemanusiaan tidak akan membawa kebahagiaan bahkan mengahancurkan peradaban. Ilmu pengetahuan adalah karunia Tuhan yang besar artinya bagi manusia. Mendalami ilmu pengetahun harus didasari oleh sikap terbuka. Mampu mengungkapkan perkembangan pemikiran tentang kehidupan berperadaban dan berbudaya. Kemudian mengambil dan mengamalkan diantaranya yang terbaik. 
##
KB-IMC