Rabu, 02 November 2011

Menuju Pengkaderan III IMC #2 Refleksi, Semangat Primordialisme

## Beberapa waktu ada yang sms, setelah berbasa-basi Tanya kabar, kemudian dia nyerempet2 organisasi dan khususnya pemekaran.
“kira-kira apa hasil akhir yang diinginkan saudara IMC?’’ Kata dia di sela-sela sms. Membentuk generasi yang madani, saya bilang demikian. Caranya??, saya ingin menjadikan organisasi ini menjadi organisasi primordial kader, organisasi perjuangan, dan organisasi social kemasyarakatan – yang tentu menjadi motor utama di selatan.
Ah, terlalu klise, katanya selanjutnya.
Apa ingin Kab Lebak di mekarkan menjadi Cilangkahan??
Ya, saya jawab demikian. Apa alasannya? Saya tersenyum simpul, mendengar pertanyaan sekaligus pernyataan yang tendensius seperti itu. Saya coba menjawab secara diplomatis dan panjang lebar.
” Menjadikan mahasiswa berguna di masyarakat adalah tujuan besar IMC sesuai dengan tri darma perguruan tinggi yang ke 3. mahasiswa pun dituntut untuk menjadi agen perubah sekaligus agen sosial kontrol di masyarakat dimana ia berasal dan dimana dia akan menuju sebagai insan yang sesungguhnya...”
Bisa to the point, saya tau itu, katanya menyela...
“sabar brother,,begini. Seperti yang saya sebutkan tadi tujuan atau mimpi besar IMC adalah berguna di masyarakat. Menyalurkan ilmu yang didapat untuk kesejahteraan masyarakat. Pemekaran adalah slah satu bentuk perjuangan kongkrit kita untuk memperjuangkan daerah. Ambil salah satu contoh dari persyaratan administrative, dimana jarak anatara daerah ke kota kabupaten sangatlah jauh –maaf saya lupa angka kualitatifnya. DDDitambah fenomena keterpusatan dan ketidak merataan pembangunan dan perhatian pendidikan yang sangat minim., walau agak klise mudah2an jawaban saya sedikit mengena untuk sekedar membuka ruang pikirannya yang agak sempit, hehe....
Lantas jika Cilangkahan sudah terbentuk? Apa yang anda harapkan? IMC akan kemana?
Hehe,, Bolak-balik juga akhirnya saya menjelaskannya..
Begini saya ulangi bahwa memperjuangkan pemekaran adalah salah satu bentuk kongkrit untuk membuat masyarakat sejahtera (toh ada kajian resminya-Bukan kata saya). Jadi bukan satu-satunya tujuan besar IMC, masih banyak ruang yang harus IMC lakukan, terutama pada pembinaan SDM. Kami lebih senang untuk menjalankan fungsi dan peran sebagai organisasi primordial kemahasiswaan. Ketika DOB Cilangkahan terbentuk, kami akan selalu menjadi garda terdepan untuk control social kebijakan2 yang memang tidak pro kepada kesejahteraan masyarakat. Tidak ada politik etis dalam IMC saat ada pemekaran ini. Idealisme tetap harus kita jaga.
Mengenai personal orang yang ikut berjuang di IMC, terutama saya misalnya. Saya sudah cukup puas dengan menjadi buruh sekarang ini. Saya tidak pernah melakukan politik transaksional apapun dan dengan siapapun. Termasuk dengan yang katanya orang-orang yg sekarang berkepentingan dengan pemekaran. Bagi saya siapapun yang akan mengisi cilangkahan nantinya, toh jika mereka memang melenceng dari cita-cita awal, akan kami ”hajar” juga.
---------------------------------
Dia tak menjawab lagi, entahlah mungkin lelah.....
**
Rekan-rekan, menyitir diskusi diatas, dan menjelang pengkaderan ini, rasanya perlu untuk meluruskan niat saat bergabung dengan IMC. Sebab sekali lagi ini adalah kerja sosial. Organisasi ini timbul bukan karena kepentingan transaksional, tapi lebih kepada pemikiran kepekaan dan pengabdian di masyarakat. IMC tidak bisa menjanjikan apa-apa (baik materi maupun jabatan).
Ini merupakan bentuk keterpanggilan sosial, yang pada gilirannya diharapkan menjadi organisasi yang mampu untuk berjuang dan melahirkan kader-kader kompeten guna pengisian kepemimpinan mendatang. Kita tentu tak mau menjadi tamu di negeri sendiri. Tapi kita juga tak mau menjadi jawara yang hanya jago rahul tapi tak bisa mengurus daerah sendiri.
Mari, jika rekan-rekan semua satu ide, satu visi dan satu pemahaman akan kedaerahan. Yuk, kita bersama-sama untuk bergabung di Organisasi ini. Sekedar menyalurkan idealisme yang lambat laun mulai memudar tergantikan oleh kematerialan. Atau jika memang ada yang berkeberatan dengan hal ini, jangan ragu untuk selalu membuka ruang diskusi, agar semua yang kita lakukan tidak sia-sia dan tidak terjebak dalam kejumudan pemikiran.
Catatan Ormawa
Riki Gana Soejatnae
Penulis adalah Dewan Pembina IMC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar