Minggu, 21 Agustus 2011

Shaleh Dituntut Mundur

Selasa, 21 Juni 2011 | 12:31 WIB

CICERI – Kepala Dinas Bina Mar­ga dan Tata Ruang (DBMTR) Pro­vinsi Banten Shaleh MT, di­tuntut mundur oleh puluhan ma­hasiswa yang tergabung dalam Per­gerakan Mahasiswa dan Pe­muda Banten (PMPB). PMPB me­rupakan gabungan dari be­berapa elemen mahasiswa yang terdiri atas Gerakan Pemuda Anti-Korupsi (Gepak), Generation Making Youth in Safety (Ge­mayasa), Justitia, PMII Komisariat un­tirta, Ikatan Mahasiswa Ci­langkahan (IMC), dan Himpunan Ma­hasiswa dan Pemuda Ci­baliung (HMPC).
GMPB menilai Pemprov gagal da­lam menuntaskan persoalan ke­rusakan jalan di wilayah Banten -terutama infrastruktur di Banten Selatan, dan meminta pertang­gung­jawaban Shaleh MT sebagai Ke­pala DBMTR atas penggunaan APBD yang peruntukannya se­bagai dana pemeliharaan dan pem­bangunan jalan di wilayah se­latan Banten. Padahal, ang­ga­ran pemeliharaan sebesar Rp 31 miliar sudah habis terserap, na­­mun kondisi jalan masih tetap ru­­sak. “Sudah tak terhitung jumlah korban yang celaka karena jalan yang ru­­sak, terhambatnya roda eko­nomi, dan terganggunya aktivitas war­ga,” kata Eman, kordinator lapangan (korlap) dalam orasi­nya, di depan pintu gerbang kantor DBMTR Provinsi Banten, di Ciceri, Serang, Senin (20/6).
Terpisah, Kepala DBMTR Shaleh MT ketika dihubungi pon­selnya, melelaui pesan singkatnya menolak mundur dari jabatannya, jika alasannya hanya karena jalan yang ru­sak.”Jalan rusak solusinya bukan mundur. Justru tantangan buat saya. Saya harus perbaiki,” tu­lis­nya.
Sekretaris DBMTR Provinsi Banten Retno Pra­wati mem­be­nar­kan sejumlah ruas jalan masih dalam kon­disi ru­sak dan akan se­gera di­perbaiki tahun ini.  (man/yes/ndu)

***
* Endayani (Ketua Umum IMC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar