Rabu, 28 September 2011

Menuju Pengkaderan III IMC l Refleksi #1 – Aktifis, Mahasiswa Daerah.

Kamis (22/09)

Prolog

Aktifis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [Balai Pustaka, 2002] adalah individu atau sekelompok orang (terutama anggota politik, social, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, perempuan) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan di organisasinya.

Secara ringkas, bisa di artikan aktifis merupakan orang yang bergerak untuk melakukan suatu perubahan dan memiliki wadah sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Sebagai seorang mahasiswa, menjadi aktifis adalah sebuah pangilan moral. Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubah) dan agent of social control   (agen control social) adalah penyambung lidah rakyat. Koskwensinya, tugas mahasiswa tidak hanya belajar dan sibuk dengan tugas-tugas, melainkan juga harus membumi ke masyarakat. Hal ini sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yang menyiratkan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari konsep ini terlihat jelas bahwa ruang lingkup mahasiswa adalah studi dan masyarakat.

Disisi lain, ditengah sikap masyarakat yang sedemikian pasif dan pragmatis, dibutuhkan pahlawan-pahlawan (aktifis, pen) yang mampu membawa perubahan dan perbaikan . Mereka adalah orang-orang/ kader-kader  yang mau merebut takdirnya sebagai pahlawan di daerah ini.
…..

Mengingat potensi SDA di daerah Selatan amatlah banyak, yang tidak diimbangi dengan potensi SDMnya (menurut sebuah studi) maka sangatlah bijaksana jika saat ini kita- selaku mahasiswa- untuk berjuang menyingsingkan lengan baju kembali ke daerah kelahiran - cilangkahan (lebak selatan), siap dan berani menjemput bola peluang-peluang kearah kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

Nuansa itu kami akomodir dalam sebuah Ikatan Kekeluargaan Kemasyarakatan yang kami namakan Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC)..


# Catatan Ormawa:
Riki Gana Soejatna
Penulis adalah Ketua Dewan Pembina IMC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar